Senin, 28 November 2011

KOORDINASI

Koordinasi (Coordination) Untuk melihat kemampuan seorang manajer dalam memimpin dan melakukan koordinasi dilihat dari besar kecilnya jumlah bawahan yang ada dalam tanggung jawabnya, yang dikenal sebagai rentang manajemen. Koordinasi didefinisikan sebagai proses penyatuan tujuan-tujuan perusahaan dan kegiatan pada tingkat satu satuan yang terpisah dalam suatu organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Koordinasi dibutuhkan sekali oleh para karyawannya, sebab tanpa ini setiap karyawan tidak mempunyai pegangan mana yang harus diikuti, yang akhirnya akan merugikan organisasi itu sendiri.
1. Pedoman Koordinasi :
a. Koordinasi harus terpusat, sehingga ada unsur pengendalian guna menghindari tiap bagian bergerak sendiri-sendiri yang merupakan kodrat yang telah ada dalam setiap bagian, ingat bahwa organisasi merupakan kumpulan dari orang-orang yang punya kebutuhan dan keinginan berbeda.
b. Koordinasi harus terpadu, keterpaduan pekerjaan menunjukkan keadaan yang saling mengisi dan memberi.
c. Koordinasi harus berkesinambungan, yaitu rangkaian kegiatan yang saling menyambung, selalu terjadi, selalu diusahakan dan selalu ditegaskan adanya keterkaitan dengan kegiatan sebelumnya.
d. Koordinasi harus menggunakan pendekatan multi instansional, dengan ujud saling memberikan informasi yang relevan untuk menghindarkan saling tumpang tindih tugas yang satu dengan tugas yang lain.
2. Kebaikan dan Habatan Koordinasi yang Efektif
Kebaikan :
a. Beban tiap bagian tidak terlalu berat, karena adanya keseimbangan antar bagian.
b. Tiap bagian akan memperoleh infor-masi yang jelas dalam partisipasi pencapaian tujuan dan tahu peranan-nya masing-masing sehingga dapat memberikan saran dan komentar ter-hadap kemungkinan ketidak serasian antar bagian.
c. Skedul kerja saling terkait sehingga menjamin penyelesaian pekerjaan tepat pada waktunya.
Kelemahan :
a. Perbedaan tiap bagian dalam orientasi pencapaian tujuan.
b. Perbedaan dalam orientasi waktu
c. Perbedaan orientasi antar pribadi
d. Perbedaan dalam formalitas struktur
3. Pendekatan Untuk Mencapai Koordinasi yang Efektif
a. Menggunakan pendekatan teknik-teknik dasar manajemen yang berupa hirarki manajerial, rencana dan tujuan sebagai dasar bertindak.
b. Meningkatkan koordinasi potensial bila tiap bagian saling tergantung satu dengan lainnya serta lebih luas dalam ukuran dan fungsi. Koordinasi ini dapat ditingkatkan dengan melalui dua cara, yaitu :
1) Sistem informasi vertikal, penyaluran data-data melalui tingkatan-tingkatan organisasi. Komunikasi ini bisa di dalam atau di luar lantai perintah.
2) Hubungan lateral (horizontal), dengan membiarkan informasi dipertukarkan dan keputusan dibuat pada tingkat dimana informasi diperlukan. Ada beberapa hubungan lateral :
- Hubungan langsung
- Hubungan kelompok langsung
- Hubungan silang

Kebutuhan akan koordinasi 

Untuk melihat kemampuan seorang manajer sebagai pemimpin ( atasan )dalam  melakukan koordinasi dilihat dari besar kecilnya jumlah bawahanyang ada dalam tanggung jawabnya, yang dikenal sebagai rentang manajemen.Koodinasi dibutuhkan sekali oleh para karyawannya,sebab tanpa koordinasi setiapkaryawan tidak mempunyai pegangan mana yang harus diikuti, sehingga akanmerugikan organisasi itu sendiri.
Dengan koordinasi diharapkan keharmonisan atau keserasian seluruhkegiatan untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Sehingga tiap departemen atauperusahaan atau bagian menjadi seimbang dan selaras. Koordinasi merupakan usahauntuk menciptakan keadaan yang berupa tiga S,yaitu serasi,selaras dan seimbang.Kebutuhan koordinasi tergantung pada sifat dan kebutuhan komunikasi dalampelaksanaan tugas dan derajat ketergantungan dari tiap satuan pelaksanaan.
Prinsip rentang manajemen berkaitan erat dengan jumlah bawahan yangdapat dikendalikan secara efektif oleh manajer atau atasan. Antara rentangmanajemen dan koordinasi saling berhubungan erat. Ada anggapan bahwa semakinbesar jumlah rentangan semakin sulit untuk mengkoordinasikan kegiatan bawahansecara efektif.
Terdapat 3 (tiga) macam saling ketergantungan di antarasatuan-satuan organisasi seperti diungkapkan oleh James D. Thompson (Handoko,2003:196), yaitu:
1. Saling ketergantungan yangmenyatu (pooled interdependence)
Bilasatuan-satuan organisasi tidak saling tergantung satu dengan yang lain dalammelaksanakan kegiatan harian tetapi tergantung pada pelaksanaan kerja setiapsatuan yang memuaskan untuk suatu hasil akhir.
2. Saling ketergantungan yangberurutan (sequential interdependece)
Dimana suatu satuan organisasi harus melakukan pekerjaannya terlebih dulu sebelumsatuan yang lain dapat bekerja.
3. Saling ketergantungan timbalbalik (reciprocal interdependence)


Kebutuhan akan koordinasi  
            Untuk melihat kemampuan seorang manager sebagai pemimpin dalam melakukan koordinasi dilihat dari besar kecilnya jumlah bawahan yang ada dalam tanggung jawabnya,yang disebut dengan rentang management.koordinasi dalam karyawan sangat dibutuhkan karna hal ini dipakai dalm pegangan  mana yang harus diikuti agar tidak merugikan organisasi itu.Dengan koordinasi yang bagus diharapkan dapat memacu kinerja dan sesuai dengan tujuan suatu organisasi.Koordinasi menciptakan berupa 3S yaitu serasi,selaras,dan seimbang.Kebutuhan koordinasi sesuai dengan kebutuhan komunikasi dalam pelaksanaan tugas dan derajat ketergantungan dari tiap satuan pelaksanaan.Prinsip management berkaitan erat dengan jumlah bawahan yang dapat dikendalikan oleh manager.Bahkan ada anggapan semakin rentang an semakin sulit untuk mengkoordinasikan secara efektif.
Upaya pengurangan dalam koordinasi
1.Penciptaan sumber daya-sumber daya tambahan
Sumber daya-daya tambahan memberikan kelonggaran bagi satuan-satuan kerja.penambahan tenaga kerja dan bahan baku atau waktu,tugas diperingan dan masalah-masalah yang timbul berkurang.
2.Penciptaan tugas-tugas yang dapat berdiri sendiri
Teknik ini mengurangi kebutuhan koordinasi yang dengan merubah karakter satuan-satuan organisasi.Kelompok tugas yang dapat berdiri sendiri diserahi tanggung jawab penuh oleh suatu organisasi.

Sumber

DEPARTEMENTASI

Departementasi adalah suatu aktivitas untuk menyusun satuan organisasi yang akan diserahi bidang kerja tertentu atau fungsi tertentu.Efisiensi kerja tergantung kepada keberhasilan integrasi satuan-satuan yang bermacam-macam dalam organisasi.Proses penentuan cara bagaimana kegiatan dikelompokan disebutkan departementasi.
1.DEPARTEMENTASI FUNGSIONAL
                Adalah pengelompokan fungsi yang sama atau kegiatan yang sejenis untuk membentuk satuan organisasi.Departemen ini merupakan bentuk organisasi yang paling umun dan bentuk dasar dari departementasi.Individu dikelompokan berdasarkan ketrampilan,pengetahuan,dan tindakan yang dilakukan.Misalkan organisasi dalam bagian administrasi,dan bagian operasi.Pembentukan satuan organisasi yang masing-masing diserahi mengurus sekelompok aktivitas yang tergolong sejenis menurut sifatnya atau pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan yang berkaitan,agar lebih tercapinya tujuan dengan tepat dan efektif dalam penggunaan waktu.
Pada departementasi fungsional ini terdapat kebaikan dan kelemahan yaitu:
1.Kebaikan
·         Pendekatan ini menjaga kekuasaan dan kedudukan fungsi-fungsi utama
·         Menciptakan efisiensi melalui spesialisasi
·         Memusatkan keahlian organisasi
·         Memungkinkan pengawasan managemen puncak
·         Tugasnya jelas
·         Pengetahuan yang dibutuhkan tidak banyak
·         Hanya membutuhkan manager saja yang harus berwawasan luas
·         Mudah dijelaskan pada anggota jika ada persoalan
2.Kelemahan
·         Menciptakan konflik antar fungsi
·         Adanya kemacetan pelaksanaan tugas
·         Umpan balik yang lambat
·         Memusatkan pada kepentingan tugasnya
·         Para anggota berpandangan lebih sempit serta kurang inovatif:
·         Kejenuhan akibat monotonnya aktivitas
·         Komunikasi antar area tidak lancar jika ada problem
·         Individu dalam bekerja hanya memperhatikan struktur hirarki
2.DEPARTEMENTASI DEVISIONAL
                Departementasi ini berdasarkan pada divisi melihat produk,layanan,dan klien sebagai faktor dasar pengelompokan.Pola ini digunakan untuk memudahkan usaha antisipasi ancaman atau oportuniti dari luar organisasi.Misalnya organisasi otomotif,organisasi terbagi atau divisi otomotif,divisi internasional,divisi keuangan,divisi keamanan.Dengan membagi divisi-divisi atas dasar produk,wilayah,langganan,dan proses,dimana tiap divisi merancang,memproduksi dan memasarkan produknya sendiri.
Pada Departementasi  Devisional ini terdapat kebaikan dan kelemahan yaitu antara lain:
1.Kebaikan
·         Semua kegiatan,ketrampilan,keahlian untuk memproduksi dan memasarkan dikelompokan menjadi satu dibawah seorang kepala
·         Semua kegiatan mudah untuk dikordinasi dan prestasi kerja dipelihara
·         Kualitas dan kecepatan pembuatan keputusan meningkat
·         Menempatkan pengembangan dan implementasi strategi dekat dengan lingkungan divisi yang khas
·         Merumuskas tanggung jawab dengan jelas dan perhatian dipusatkan pertanggungjawaban atas prestasi kerja
·         Membebaskan para kepala eksekutif dalam pembuatan keputusan strategi lebih luas
·         Cocok untuk lingkungan yang cepat berubah
·         Mempertahankan spesialisasi fungsional dalam setiap divisi.

2.Kelemahan
·         Berkembangnya persaingan disfungsional potensial atas sumber daya perusahaan dan konflik antara tugas dan prioritas
·         Seberapa besar delegasi wewenang diberikan
·         Masalah kebijaksanaan dalam alokasi sumber daya dan distribusi biaya overhead perusahaan.
·         Menimbulkan konsistensi kebijaksanaan antar divisi
·         Masalah duplikasi sumber daya dan peralatan yang tidak perlu.





SUMBER:



Pengertian Pengambilan keputusan

Pengertian Pengambilan keputusan
Pengambilan keputusan sangat penting dalam manajemen dan merupakan tugas utama dari seorang pemimpin (manajer). Pengambilan keputusan (decision making) diproses oleh pengambilan keputusan (decision maker) yang hasilnya keputusan (decision).

Defenisi-defenisi Pengambilan Keputusan Menurut Beberapa Ahli :
G.R.Terry

Pengambilan keputusan dapat didefenisikan sebagai “pemilihan alternatif kelakuan tertentu dari dua atau lebih alternatif yang ada”. 

Harold Koontz dan Cyril O’Donnel

Pengambilan keputusan adalah pemilihan diantara alternatif-alternatif mengenai sesuatu cara bertindak—adalah inti dari perencanaan. Suatu rencana dapat dikatakan tidak ada, jika tidak ada keputusan suatu sumber yang dapat dipercaya, petunjuk atau reputasi yang telah dibuat.

Theo Haiman

Inti dari semua perencanaan adalah pengambilan keputusan, suatu pemilihan cara bertindak. Dalam hubungan ini kita melihat keputusan sebagai suatu cara bertindak yang dipilih oleh manajer sebagai suatu yang paling efektif, berarti penempatan untuk mencapai sasaran dan pemecahan masalah.

Drs. H. Malayu S.P Hasibuan

Pengambilan keputusan adalah suatu proses penentuan keputusan yang terbaik dari sejumlah alternative untuk melakukan aktifitas-aktifitas pada masa yang akan datang.

Chester I. Barnard

Keputusan adalah perilaku organisasi, berintisari perilaku perorangan dan dalam gambaran proses keputusan ini secara relative dan dapat dikatakan bahwa pengertian tingkah laku organisasi lebih penting dari pada kepentingan perorangan.
Pengambilan keputusan adalah tindakan manajemen di dalam pemilihan alternatif untuk mencapai sasaran. Kegiatan dilaksanakan setelah keputusan diambil.Keputusan yang dilakukan oleh manajer tingkat atas sifatnya adalah rutin dan berulang - ulang yang disebut dengan istilah terprogram (programmed) atau keputusan terstruktur (structured decision). Terprogram bukan berarti keputusan dibuat oleh komputer dengan melalui suatu program komputer,tetapi berupa suatu kumpulan prosedur yang dilakukan berulang - ulang.Keputusan pada tingkat yang lebih tinggi sifatnya lebih tidak terprogram atau lebih tidak tertruktur,Secara ringkas, keputusan oleh manajemen dapat diklasifikasikan ke dalam tiga tipe, yaitu sebagai berikut :
1. Keputusan tidak terprogram atau tidak terstruktur
2.Keputusan setengah terprogram atau setengah terstruktur
3.Keputusan terprogram atau terstruktur 
Keputusan terprogram/keputusan terstruktur : keputusan yg berulang2 dan rutin, sehingga dapt diprogram. Keputusan terstruktur terjadi dan dilakukan terutama pd manjemen tkt bawah. Co:/ keputusan pemesanan barang, keputusan penagihan piutang,dll.

Keputusan setengah terprogram / setengah terstruktur : keputusan yg sebagian dpt diprogram, sebagian berulang-ulang dan rutin dan sebagian tdk terstruktur. Keputusan ini seringnya bersifat rumit dan membutuhkan perhitungan2 serta analisis yg terperinci. Co:/ Keputusan membeli sistem komputer yg lebih canggih, keputusan alokasi dana promosi.

Keputusan tidak terprogram/ tidak terstruktur : keputusan yg  tidak terjadi berulang-ulang dan tidak selalu terjadi. Keputusan ini terjadi di manajemen tingkat atas.  Informasi untuk pengambilan keputusan tdk terstruktur tdk mudah untuk didapatkan dan tdk mudah tersedia dan biasanya berasal dari lingkungan luar. Pengalaman manajer merupakan hal yg sangat penting didalam pengambilan keputusan tdk terstruktur. Keputusan untuk bergabung dengan perusahaan lain adalah contoh keputusan tidak terstruktur yg jarang terjadi.



PROSES PEMBUATAN KEPUTUSAN
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan keputusan:
1.Pemahaman dan merumuskan masalah
            Hal ini harus diketahui permasalahan/kondisi apa yang sedang terjadi dan menentukan hal yang harus dilakukan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.
2.Pengumpulan dan analisa data
            Setelah mengetahui permasalahanya dibuatlah rumusan untuk menyelesaikan permasalahan yang ada sesuai dengan data yang diterima.
3.Pengembangan Alternatif
            Memungkinkan menolak kecenderungan membuat keputusan yang cepat agar tercapai keputusan yang efektif.
4.Evaluasi Alternatif  yang Dipergunakan
            Menilai efektivasi alternatif,apakah sesuai dengan tujuan yang telah dibuat.
5.Pemilihan Alternatif Yang Baik
            Didasarkan pada informasi yang diberikan kepada manager dan ketidaksempurnaan yang diambil oleh manager
6.Implementasi Keputusan
            Manager harus menentukan anggaran,mengadakan dan mengalokasikan sumber daya yang diperlukan dan menegaskan tanggung jawab pada pelaksana tugas dengan mempertimbangkan resiko yang mungkin diambil dalam keputusan.
7.Evaluasi Atas Hasil Keputusan
            Implementasi yang diambil harus selalu dimonitor terus menerus,apakah berjalan lancar dan sesuai dengan tujuan yang sudah dirumuskan.
KETERLIBATAN BAWAHAN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Keterlibatan bawahan dalam pengambilan keputusan juga diperhitungkan karna bawahan mempunyai beberapa rumusan dalam pengmbilan keputusan .meskipun dalam hal ini bawahan memiliki andil dalam pembuatan keputusan tetapi yang menentukan keputusan tetaplah manager dengan memperhitungkan baik buruknya keputusan yang sudah dirumuskan.


sumber:
http://www.scribd.com/doc/13564609/Makalah-Pengambilan-Keputusan

PENGORGANISASIAN

DEFINISI PENGORGANISASIAN
     Pengorganisasian berdasarkan pada kata organisasi,organisasi  berasal dari bahasa yunani.(Organisai dalam bahasa Yunani adalah opyavo,organon-alat) adalah suatu kelompok orang dalam suatu wadah untuk tujuan bersama.Dalam berbagai ilmu sosial organisasi dipelajari oleh beberapa riset dan berbagai bidang ilmu,terutama sosiologi,ekonomi,ilmu politik,psikologi,dan management.karna fungsi organisasi dapat menstrukturkan sebuah perkumpulan atau kelompok menjadi lebih tersusun rapi. Pengertian Pengorganisasian adalah proses manajerial yang berkelanjutan,fungsi kedua dari dalam management dan pengorganisasian didefinisaikan sebagai proses kegiatan penyusunan struktur organisasi sesuai dengan tujuan,sumber dan lingkungan.Dengan demikian hasil pengorganisasi an adalah struktur organisasi.
Dibawah ini adalah beberapa teori tentang pengorganisasian:
TEORI ORGANISASI KLASIK
                Teori ini biasanya disebut dengan “TEORI TRADISIONAL” atau disebut juga “TEORI MESIN”.Berkembang mulai 1800-an((pada abad 19),Dalam teori organisasi ini digambarkan sebuah lembaga tradisionalisasi dan tugas-tugasnya terspesialisasi serta memberikan petunjuk mekanistik structural yang kaku tidak mengandung kreaktifitas.

TEORI NEOKLASIK
                Aliran yang berikutnya muncul adalah aliran Neoklasik disebut juga dengan “TEORI HUBUNGAN mANUSIAWI”.Teori ini muncul akibat ketidakpuasan dengan teori klasik dan teori merupakan penyempurnaan teori klasik.Teori ini menekankan pada “PENTINGNYA ASPEK PSIKOLOGIS DAN SOCIAL KARYAWAN SEBAGAI INDIVIDU ATAUPUN KELOMPOK”.

TEORI MODERN
                Berkaitan dengan lingkungan yang stabil akan tetapi organisasi merupakan system terbuka yang berkaitan dengan lingkungan dan apabila ingin survivel atau dapat bertahan hidup maka ia harus bisa beradaptasi dengan lingkungan.

Struktur Organisasi adalah susunan komponen-komponen(unit-unit kerja)dalam organisasi.Struktur organisasi menunjukan adanya pembagian kerja dan menunjukan bagaimana fungsi-fungsi atau kegiatan-kegiatan yang berbeda-beda tersebut diintegrasikan(koordinasi).Selain daripada itu struktur organisasi juga menunjukan spesialisasi-spesialisasi pekerjaan,saluran perintah dan penyampaian laporan.


SUMBER:
     Pengorganisasian berdasarkan pada kata organisasi,organisasi  berasal dari bahasa yunani.(Organisai dalam bahasa Yunani adalah opyavo,organon-alat) adalah suatu kelompok orang dalam suatu wadah untuk tujuan bersama.Dalam berbagai ilmu sosial organisasi dipelajari oleh beberapa riset dan berbagai bidang ilmu,terutama sosiologi,ekonomi,ilmu politik,psikologi,dan management.karna fungsi organisasi dapat menstrukturkan sebuah perkumpulan atau kelompok menjadi lebih tersusun rapi. Pengertian Pengorganisasian adalah proses manajerial yang berkelanjutan,fungsi kedua dari dalam management dan pengorganisasian didefinisaikan sebagai proses kegiatan penyusunan struktur organisasi sesuai dengan tujuan,sumber dan lingkungan.Dengan demikian hasil pengorganisasi an adalah struktur organisasi.
Dibawah ini adalah beberapa teori tentang pengorganisasian:
TEORI ORGANISASI KLASIK
                Teori ini biasanya disebut dengan “TEORI TRADISIONAL” atau disebut juga “TEORI MESIN”.Berkembang mulai 1800-an((pada abad 19),Dalam teori organisasi ini digambarkan sebuah lembaga tradisionalisasi dan tugas-tugasnya terspesialisasi serta memberikan petunjuk mekanistik structural yang kaku tidak mengandung kreaktifitas.

TEORI NEOKLASIK
                Aliran yang berikutnya muncul adalah aliran Neoklasik disebut juga dengan “TEORI HUBUNGAN mANUSIAWI”.Teori ini muncul akibat ketidakpuasan dengan teori klasik dan teori merupakan penyempurnaan teori klasik.Teori ini menekankan pada “PENTINGNYA ASPEK PSIKOLOGIS DAN SOCIAL KARYAWAN SEBAGAI INDIVIDU ATAUPUN KELOMPOK”.

TEORI MODERN
                Berkaitan dengan lingkungan yang stabil akan tetapi organisasi merupakan system terbuka yang berkaitan dengan lingkungan dan apabila ingin survivel atau dapat bertahan hidup maka ia harus bisa beradaptasi dengan lingkungan.

Struktur Organisasi adalah susunan komponen-komponen(unit-unit kerja)dalam organisasi.Struktur organisasi menunjukan adanya pembagian kerja dan menunjukan bagaimana fungsi-fungsi atau kegiatan-kegiatan yang berbeda-beda tersebut diintegrasikan(koordinasi).Selain daripada itu struktur organisasi juga menunjukan spesialisasi-spesialisasi pekerjaan,saluran perintah dan penyampaian laporan.


SUMBER:

Rabu, 23 November 2011

STRUKTUR ORGANISASI

STRUKTUR ORGANISASI
Struktur organisasi adalah bagaimana pekerjaan dibagi,dikelompokan,dan dikoordinasikan secara formal.
Elemen sturktur organisai:
·         Spesialisasi pekerjaan,sejauh mana tugas-tugas dalam organisasi dibagi-bagi kedalam beberapa pekerjaan tersendiri.
·         Departementasi.dasar yang dpakai untuk mengelompokan pekerjaan secara bersama-sama.hal ini dapat berupa proses produk,geografi,dan pelanggan.
·         Rantai komando.Garis wewenang yang tanpa putus yang membentang dari puncak organisasi ke esolan paling bawah dan menjelaskan siapa bertanggung jawab kepada siapa.
·         Rentang kendali.jumlah bawahan yang dapat diarahkan oleh seorang manager secara efektif dan efisien.
·         Sentralisasi dan desentralisasi.sentralisasi adalah mengacu pada jumlah tingkat mana pengambilan keputusan terpusat pada salah satu titik dalam suatu organisasi,desentralisasi adalah mengacu pada  sejauh mana pengambilan keputusan tidak terpusat pada suatu titik,melainkan melihat banyak keputusan pada suatu organisasi.
·         Formalisasi yakni pembakukan pekerjaan-pakerjaan dalam organisasi.
PEMBAGIAN KERJA
            Pembagian pekerjaan merupakan suatu pembagian tugas kerja pada suatu organisasi,misalnya pembagian jadwal kerja,hal-hal yang harus dikerjakan oleh seorang karyawan dalam perusahaannya.Dalam pembagian tugas kerja akan lebih mempermudah dalam tugas dan yang pasti akan lebih efisien dan efektif dalam suatu penyelesaian pekerjaannya.Dalam pembagian tugas pekerjaan manager atau seorang pengawas berkewajiban untuk menentukan dan menjadwalkan karyawan atau bawahannya untuk melakukan tugas masing-masing.Bahkan manager dapat melihat kemampuan karyawannya dalam melaksanakan tugasnya,serta mengasah karyawan untuk berfikir,daya kreativitas,serta pekerjaan akan lebih mudah untuk dikerjakan karna sudah terdapat jadwal tugas masing masing kelompok kerja atau secara pekerjaan individu.

BENTUK ORGANISASI
1.LINE ORGANIATION/LINE ORGANISASI
            Suatu bentuk organisasi yang didalamnya terdapat garis batasan antara atasan dengan bawahan.
Ciri-ciri line organisasi ini adalah:
a.Jumlah karyawannya sedikit,sehingga struktur organisasinya lebih sederhana
b.Pimpinan dan karyawan saling mengenal,sehingga setiap hari dapat bertemu
c.Masing-masing kepala unit mempunyai tanggung jawab penuh atas segala suatu yang ada dalam unit yang ia pegang
d.Puncuk perusahaan adalah biasanya pemilik perusahaan
e.Puncuk perusahaan adalah pemegang kekuasaan tunggal,segala hal sesuatu yang ada        diperusahaan tergantung pada satu tangan
f.Tingkat spesialisasi belum tinggi sehingga alat yang digunakan juga belum begitu banyak
g.Organisasinya masih kecil,jumlahnya sedikit

2.ORGANISASI GARIS DAN STAFF (LINE AND STAFF ORGANITAZION)
            Adalah bentuk organisasi yang berbentuk mencakup sutu kelompok orang yang berpengaruh menjalankan organisasi.melaksanakan tugas pokok organisasi dalam rangka pencapaian tugas yang sudah digambarkan garis atau line.Melaksanakan tugas berdasarkan kemampuan dan keahliannya.
Ciri-ciri organisasi garis dan staff adalah:
a.Organisasinya besar  dan kompleks
b.Jumlah karyawannya banyak
cHubungan antara atasan dan bahawan tidak langsung
d.Pimpinan dan karyawan tidak saling kenal
e.Spesialisasi yang beragam sangat diperlukan dan dipergunakan secara maksimal
f.Terdapat 2 wewenang yaitu wewenang line dan staff
            Wewenang line adalah ayng dapat/harus merealisasikan tujuan organsasi secara langsung.Wewenang  staff adalah karyawan yang tidak dapat melakukan perelisasian tujuan perusahaan  secara langsung amun dapat secara bantuan  pelayanan.


3.ORGANISASI FUNGSIONAL (FUNCTIONAL ORGANITATION)
            Suatu organisasi yang berdasarkan pembagian tugasnya serta kegiatanya pada spesialisasi yang dimiliki oleh atasannya.
Ciri-ciri organisasi fungsional:
a.pembagian tugas secara tegas dan jelas dapat dibedakan
b.Spesialisasi para karyawan dapat dikembangkan dan digunakan secara optimal
c.Bawahan akan menerima perintah dari beberapa orang atasan
d.Koordinasi menyeluruh pada umumnya cukup pada tingkat usulan  atasan
e.Koordinasi antara karyawan dapat menjalankan fungsi masing-masing
Masing-masing karyawan sudah mempunyai pengertian tentang tugas ataupun hal-hal yang akan dikerjakan secara masing-masing individu atau kelompok karena sudah mempunyai tugas yang dijadwalkan oleh manager dalam suatu perusahaan.


SUMBER: